Senin, 18 November 2013

PEGUNUNGAN JAYA WIJAYA, PAPUA






Pegunungan Jaya Wijaya terletak di bagian tengah dari Papua, tepatnya di kawasan Jayawijiya. Puncaknya yang tertinggi antara lain Puncak Trikora, Jaya, Yamin dan Mandala. 
Puncak Jaya adalah gunung yang paling ekstrim di wilayah Jayawijaya, dan sebagai gunung tertinggi di Australia dan Oceania, salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia. Beberapa sumber menghitung puncak di atas 5.000 m, tetapi kebenaran aslinya adalah 4884 m. Cartenz Pyramid adalah sebuah ekspedisi yang hanya cocok untuk pendaki profesional yang sudah berpengalaman. Puncak ini selalu tertutup salju dan anda bahkan bisa menemukan beberapa gletser kecil.
Akses ke Carstensz Pyramid adalah cukup rumit. Karena kerusuhan dan gerakan separatis penduduk asli Papua yang muncul berulang kali, rute menuju Carstensz kadang-kadang berubah. Salah satu kendala yang harus anda perhitungkan adalah jarangnya rute penerbangan domestik di Indonesia yang bisa terjadi seminggu sekali, kemudian dilanjutkan satu minggu trekking di hutan sampai Anda mencapai pintu masuk ke gunung. Pendakian itu sendiri membutuhkan beberapa jam pendakian berat (UIAA III-IV). Secara keseluruhan, ekspedisi ini membutuhkan waktu sedikitnya 3 minggu. 
Cara termudah untuk mendaki sebuah gunung Jayawijaya adalah di puncak Trikora, yang hanya beberapa meter lebih rendah dari Puncak Jaya. Namun, tur Trikora juga jauh dari sekedar pendakian santai di daerah pegunungan. Ini adalah tur sulit yang membutuhkan kondisi fisik yang sangat baik dan kapasitas mental yang tinggi. Keterampilan tim yang kuat dan pengalaman pendakian di pegunungan Alpen sangat diperlukan.


:: TRANSPORTASI ::
  • Setelah beberapa penerbangan domestik yang membawa Anda ke lembah Illaga, dimana porter dapat direkrut, Anda memiliki dua pilihan. Kemungkinan pertama untuk mengakses puncak Jaya adalah trekking satu minggu di hutan yang cukup sulit. Bagaimanapun diperlukan aklimatisasi yang sempurna. Pilihan kedua adalah perjalanan helikopter langsung ke base camp.
  • Namun, karena izin dan registrasi yang rumit yang diperlukan untuk memasuki wilayah tersebut, dan juga karena akses yang lumayan makan waktu dan rumit menuju puncak, hampir tidak mungkin untuk mengadakan tur ini secara individu. Oleh karena itu sangat kami sarankan untuk melakukan tur terorganisir.
  • Akses ke puncak Trikora jauh lebih mudah, karena melalui Lembah Baliem.


Sabtu, 16 November 2013

RAJA AMPAT, PAPUA






Raungan mesin kapal kayu akhirnya berhenti dan perahu mulai merapat. Tak ada yang terdengar kecuali ombak kecil yang mendera sisi kapal dan perlahan-lahan melepaskannya. Burung-burung beterbangan dari ujung pohon kecil di salah satu pulau tak berpenghuni dan terpencil.
Raja Ampat atau 'Empat Raja' adalah nama yang diberikan untuk pulau-pulau ini. Sebuah nama yang berasal dari mitos lokal. Empat pulau utama yang dimaksud itu adalah Waigeo, Salawati, Batanta, Misool yang merupakan penghasil lukisan batu kuno.
Pecinta wisata bawah laut dari seluruh dunia datang ke Raja Ampat untuk menikmati pemandangan bawah laut terbaik di dunia yang mengagumkan. Dua hari sebelumnya, saat Anda berada di Bali yang ramai sekaligus sakral berbalut seni maka naiklah pesawat menuju ujung kepala burung Pulau Papua. Selanjutnya, bersiaplah untuk sebuah petualangan yang takkan terlupakan. Mulailah tur Anda dari sini dengan menyelam di bawah lautnya yang paling indah. Jelajahilah dinding bawah laut yang vertical itu. Rasakan juga ketegangan menyelamnya, berdebar-debar saat terombang-ambing arus laut. Itu pastinya akan menjadi pengalaman pribadi yang tak terlupakan di Raja Ampat.
Wilayah pulau-pulau di Raja Ampat sangatlah luas, mencakup 4,6 juta hektar tanah dan laut. Di sinilah rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan biota ini telah menjadikan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The Nature Conservancy dan Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang menakjubkan ini.
Anda tiba di Raja Ampat maka kegembiraan sudah dapat dirasakan. Sontak terdengar seketika orang yang baru datang di sini memuji nama Tuhan-nya karena mata dan hatinya dipikat pemandangan alam yang luar ini. Bila tidak Anda temukan respon itu maka diam terkesima adalah bukti seseorang telah ditawan setitik surga yang jatuh di lautan yang jernih sebening Kristal dan ombak lembut menyapu pasirnya yang putih.
 “Di sini bagus!” sahut ramah seorang pemandu wisata lokal dari sebuah agen perjalanan wisata di Raja Ampat. Kata-kata awal itu menandakan bahwa pengunjung telah sampai di salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Jika tidak sedang memandu wisatawan, pemandu lokal ini adalah seorang nelayan biasa. Nelayan tersebut terbiasa dengan orang luar yang datang berkunjung, mereka sangat ramah terutama jika diberi buah pinang atau permen (patut Anda coba). Cara ini telah terkenal dimana dengan memberikan permen dianggap bentuk sopan santun dan mampu mencuatkan senyum sang nelayan.
Nelayan di Raja Ampat biasanya memakan camilan saat bercakap-cakap (Para-para Pinang). Mereka akan saling bertukar cerita lucu sambil mengunyah buah pinang. Dalam banyak hal termasuk kemiripan alam, budaya, dan sejarah, bahwa masyarakat nelayan di Raja Ampat memiliki kesamaan dengan orang Maluku.                             
Pemandangan Raja Ampat seperti dalam mimpi tetapi ini bukanlah ilusi. Saat Anda mencemplungkan diri menyelam ke bawah laut maka perhatikan dengan detail hewan laut yang menyapa. Bisa jadi kuda laut kerdil mendekati jemari Anda seakan ingin menyambut berjabat tangan. Mantaray dan wobbegong akan berenang bersama Anda. Ikan tuna, giant trevaliies, snapper, dan bahkan barracuda turut menyambut Anda di bawah laut. Itu belum cukup, bagaimana apabila ada teman baru yang ramah yaitu ikan dugong ingin berenang bersama Anda. Jangan lewatkan juga mengamati sibuknya ikan-ikan kecil menjaga wilayahnya hilir-mudik. Bila Anda beruntung mungkin dapat berenang bersama penyu laut.
Keindahan yang alami, seolah benar-benar tidak tersentuh telah menjadi daya tarik utama di sini. Tidak perlu ungkapan keindahan langit yang biru atau pulau yang menghijau subur, karena apa yang ada di atas daratan dan di bawah lautnya akan mengatakan kepada Anda “Selamat datang di Raja Ampatinilah surgakeanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.    

:: TRANSPORTASI ::
Jika Anda terbang dari Jakarta yang memakan waktu 6 jam penerbangan dari Sorong dan berhenti di Manado. Atau, Anda dapat mengikuti tur menyelam di Bali dan terbang dari sana. Sorong seperti layaknya kota lain dimana Anda bisa mendapatkan hampir segalanya di sini, meskipun dengan harga yang lebih mahal karena letaknya yang terpencil.
Biasanya hanya para penikmat wisata bahari yang datang ke Raja Ampat ikut dalam tur agen perjalanan wisata. Anda tidak perlu mahir menyelam untuk mengikuti tur menyelam ini, karena agen perjalanan wisata menyediakan tur bagi penyelam dan bukan penyelam.
Terdapat feri yang berangkat setiap hari dari Sorong ke Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat di Pulau Waigeo. Feri berangkat dari Sorong pada pukul 13.00, perjalanan dari Sorong ke Waisai memakan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam. Feri kembali ke Sorong dari Waisai sekitar pukul 11.00 pagi. Di Sorong juga tersedia speedboat untuk disewakan.
Terbang dari Jakarta/Bali ke Sorong yang disambung dengan penerbangan di Makassar atau Manado yang disediakan oleh:
1.    Merpati
2.    Express Air
3.    Batavia Air
4.    Lion Air
5.    Wings Air
6.    Silk Air
7.    Garuda Indonesia
8.    Pelita Air

Minggu, 10 November 2013

BALI






Inilah pulau yang paling terkenal di Indonesia. Tempat mengagumkan yang menyimpan gabungan keindahan lanskap alam spektakuler dan budaya yang begitu memikat. Keindahannya selaras dengan orang-orang yang hangat dan ramah. Di sini kebudayaan terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Ada dan tiada wisatawan maka riuh adat dan genderang bunyi tabuhan alat musik tradisional dipentaskan.
Sebagai destiansi paling popular di Indonesia, Bali memiliki resor terbaik di dunia berpadu dengan pantai menawan dan kehidupan malam yang meriah. Majalah Travel and Leisure memilih Bali sebagai  World's Best Island tahun 2009, sementara Lonely Planet's memilih Bali sebagai peringkat kedua Best of Travel 2010.
Bali dikenal dengan sebutan pulau dewata, pulau seribu pura, atau pulau surga. Keindahan alam luar biasa, seperti gunung berapi yang tampak dekat dan besar, sawahnya yang menghampar hijau memberikan rasa damai dan ketenangan, serta butiran pasir dan keindahan lautnya yang mengagumkan. Rasakan oleh Anda sepoi-sepoi dan awan berarak-arak di langit seolah menjadi persembahan keindahan alam yang tiada habisnya.

Di Bali akan Anda temukan keagungan karya seni dan budaya. Lekuk detail dan simbol-simbol yang seolah lahir dari kreativitas tanpa batas dan terus saja menyempurnakan diri. Bali juga memiliki tariannya yang dramatis dan upacara adatnya yang beragam, seni dan kerajinan tangannya yang indah dan berkualitas. Banyak hal menarik yang ditawarkan pulau eksotis ini, mulai dari kehidupan spiritualnya sampai kuliner dan pengalaman luar biasa, dari surfing, diving sampaitrekking di hutan yang menantang keberanian Anda.  Anda akan menemukan pura indah yang dibangun dengan mengagumkan kemanapun Anda menjejakan kaki di pulau magis bermagnet ini.

Masyarakat Bali yang menganut agama Hindu Bali yang taat, sebagian besar hidupnya didedikasikan dalam upacara adat yang bertujuan untuk memelihara keharmonisan di dunia. Oleh karena itu, pulau kecil ini menyimpan banyak kejutan budaya di dalamnya. Bali adalah tempat berkumpulnya berbagai wisatawan dari seluruh dunia, mulai dari wisatawan yang datang untuk berselancar di ombak Pantai KutaUluwatu, dan Dreamland, sampai wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan panorama pegunungan dan danau di Danau Batur, Kintamani, atau Beratan di Bedugul, sampai wisatawan yang datang hanya untuk berbelanja atau menghabiskan waktu di pantai.

:: TRANSPORTASI ::
Dengan penambahan penerbangan langsung dari berbagai belahan dunia, datang ke Bali sangat mudah. Penerbangan dari Jakarta ke Bali sekitar 1,5 jam.
Sedangkan rute lain menuju Bali adalah melalui Banyuwangi dengan menggunakan feri, berada di wilayah timur Jawa Timur. Waktu menyebrang sekitar 30 sampai 45 menit dari Banyuwangi ke Ketapang di Bali. Dari Bali, Anda bisa melanjutkan perjalanan Anda ke Lombok, di Nusa Tenggara Barat. Dengan menggunakan feri selama 4 jam ke pelabuhan dan transit terlebih dahulu di pelabuhan Lembar.


Sabtu, 09 November 2013

BOROBUDUR, YOGYAKARTA





Candi Borobodur adalah monumen Budha terbesar di dunia. Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824. Candi Borobudur dibangun 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa. 
Candi Borobudur memiliki luas 123x123 m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Bentuk candi ini beraksitektur Gupta yang mencerminkan pengaruh India. Setelah berkunjung ke sini Anda akan memahami mengapa Borobudur memiliki daya tarik bagi pengunjung dan merupakan ikon warisan budaya Indonesia. 
Lembaga internasional dari PBB yaitu UNESCO mengakui sekaligus memuji Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Budha terbesar di dunia. Di Candi ini ada 2672 panel relief yang apabila disusun berjajar maka panjangnya mencapai 6 km. Ansambel reliefnya merupakan yang paling lengkap di dunia dan tak tertandingi nilai seninya serta setiap adegannya adalah mahakarya yang utuh.
Sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarah umat Budha dari China, India, Tibet, dan Kamboja. Candi Borobudur menjadi salah satu jejak sejarah paling penting dalam perkembangan peradaban manusia. Kemegahan dan keagungan arsitektur Candi Borobudur merupakan harta karun dunia yang mengagumkan dan tak ternilai harganya.
Borobudur terdiri dari 1460 panel relief dan 504 stupa. Namun, panel yang selama ini terlihat ternyata belum lengkap karena ada 160 panel yang sengaja ditimbun karena reliefnya dianggap vulgar dan cabul. Panel-panel itu terletak di bagian paling bawah, berisi adegan Sutra Karmawibhangga (hukum sebab-akibat). Ada pula yang menyatakan bahwa penimbunan bagian bawah tersebut untuk menguatkan bagian pondasi yang sejak awal ditemukan sudah sangat rusak.
Candi Borobudur dibangun selama 75 tahun di bawah pimpinan arsitek Gunadarma dengan 60.000 meter kubik batuan vulkanik dari Sungai Elo dan Progo yang terletak sekitar 2 km sebelah timur candi. Saat itu sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.
Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram kuno dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga, dan membangunan candi ini sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.
Pada awalnya, candi ini diperkirakan sebagai tempat pemujaan. J.G. de Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa Sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur. Sebagian sejarawan juga ada yang menyatakan bahwa nama Borobudur ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu "Vihara Buddha Uhr” yang artinya  “Biara Buddha di Bukit”.
Candi ini berada di Jawa Tengah, di puncak bukit menghadap ke sawah yang subur di antara bukit-bukit yang renggang. Cakupan wilayahnya sangat besar, yakni berukuran 123 x 123 meter. Candi Borobudur ternyata dibangun di atas sebuah danau purba. Dulu, kawasan tersebut merupakan muara dari berbagai aliran sungai. Karena tertimbun endapan lahar kemudian menjadi dataran. Pada akhir abad ke VIII, Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra lantas membangun Candi Borobudur yang dipimpin arsitek bernama Gunadharma hinggga selesainya tahun 746 Saka atau 824 Masehi.
Luas bangunan Candi Borobudur ialah 15.129 m²  yang tersusun dari 55.000 m³ batu, terdiri dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 x 10 x 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jadi kalau rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya mencapai 3 km. Candi ini memiliki 10 tingkat, dimana tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah. Sedangkan, tinggi candi dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir. Bagian paling atas di tingkat ke-10 terdapat stupa besar berdiameter 9,90 m, dengan tinggi 7 m. 
Arsitektur dan bangunan batu candi ini sungguh tiada bandingannya. Candi ini dibangun tanpa menggunakan semen. Strukturnya seperti sebuah kesatuan deretan lego yang saling mengukuhkan dan  dibuat bersamaan tanpa lem sedikitpun. 
Sir Thomas Stanford Raffles menemukan Borobudur pada tahun 1814 dalam kondisi rusak dan memerintahkan supaya situs tersebut dibersihkan dan dipelajari secara menyeluruh. Keberadaan Borobudur sebenarnya telah diketahui penduduk lokal di abad ke-18 dimana sebelumnya tertimbun material Gunung Merapi. 
Proyek restorasi Borobudur secara besar-besaran kemudian dimulai dari tahun 1905 sampai tahun 1910. Dengan bantuan dari UNESCO, restorasi kedua untuk menyelamatkan Borobudur dilaksanakan dari bulan Agustus 1913 sampai tahun 1983. Candi ini tetap kuat meski selama sepuluh abad tak terpelihara. 
Tahun 1970-an Pemerintah Indonesia dan UNESCO bekerja sama untuk mengembalikan keagungan Borobudur. Perbaikan yang dilakukan memakan waktu delapan tahun sampai dengan selesai dan saat ini Borobudur adalah salah satu keajaiban dan harta Indonesia dan dunia yang berharga. 
Berbagai disiplin ilmu pengetahuan terlibat dalam usaha rekonstruksi Candi Borobudur yang dilakukan oleh Teodhorus van Erp tahun 1911,  Prof. Dr. C. Coremans tahun 1956, dan Prof.Ir. Roosseno tahun 1971. Kita patut menghargai usaha mereka memimpin pemugaran candi mengingat berbagai kendala dan kesulitan yang dihadapi tidaklah mudah. Tahun 1991 akhirnya Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.
Candi Borobudur dihiasi dengan ukiran-ukiran batu pada reliefnya yang mewakili gambaran dari kehidupan Budha. Para arkeolog menyatakan bahwa candi Borobudur memiliki 1.460 rangkaian  relief di sepanjang tembok dan anjungan. Relief ini terlengkap dan terbesar di dunia sehingga nilai seninya tak tertandingi.  Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya. Cerita dimulai dari sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbangnya. 
Monumen ini adalah tempat suci dan tempat berziarah kaum Budha. Tingkat sepuluh candi melambangkan tiga divisi sistem kosmik agama Budha. Ketika Anda memulai perjalanan mereka melewati dasar candi untuk menuju ke atas, mereka akan melewati tiga tingkatan dari kosmologi  Budhis dan hakekatnya merupakan “tiruan” dari alam semesta yang menurut ajaran Budha terdiri atas 3 bagian besar, yaitu: (1) Kamadhatu atau dunia keinginan; (2) Rupadhatu atau dunia berbentuk; dan (3) Arupadhatu atau dunia tak berbentuk.
Seluruh monumen itu sendiri menyerupai stupa raksasa, namun dilihat dari atas membentuk sebuah mandala. Stupa besar di puncak candi berada 40 meter di atas tanah. Kubah utama ini dikelilingi oleh 72 patung Budha yang berada di dalam stupa yang berlubang.